Rabu, 28 November 2018

MAKALAH PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA PRESENTASI

MAKALAH PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA PRESENTASI



MAKALAH
PEMBELAJARAN BERBASIS
MULTIMEDIA PRESENTASI
Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Teknologi dan Media Pembelajaran
Doesen Pengampu Hana Puji Astuti, S.E., M.M ©
Disusun oleh
Lambdiana Fahriza
2014.0714.10
Program Sarjana Pendidikan Agama Kristen
Sekolah Tinggi Agama Kristen Anak Bangsa
Surabaya
Tahun 2015

KATA PENGANTAR
Rasa syukur saya sampaikan ke hadirat Tuhan Yang Maha Pemurah, karena berkat kemurahanNya makalah ini dapat saya selesaikan sesuai yang diharapkan. Dalam makalah ini, saya membahas tentang “Pembelajaran Berbasis Multimedia Presentasi”, guna memperdalam pemahaman tentang pembelajaran yang menggunakan teknologi informasi dan komunikasi yang berbasis pada multimedia presentasi, dan sekaligus melakukan apa yang menjadi tugas mahasiswa yang mengikuti mata kuliah “Teknologi Pendidikan dan Pembelajaran”.
Dalam proses pendalaman materi ini, tentunya saya mendapatkan bimbingan, arahan, dan koreksi serta saran, untuk itu rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya saya sampaikan kepada Hana Puji Astuti, S.E., M.M ©, selaku dosen mata kuliah “Teknologi Pendidikan dan Pembelajaran” yang telah banyak memberikan masukan untuk makalah ini.
Demikian makalah ini saya buat, semoga bermanfaat.
Surabaya, 31 Mei 2015
Penyusun
Daftar isi

Kata pengantar ........................................................................................................ ii
Daftar isi ................................................................................................................. iii
Bab I Pendahuluan ................................................................................................... 1
A. Latar Belakang .................................................................................................... 1
B. Tujuan Penelitian …............................................................................................. 2
C. Manfaat Penelitian ............................................................................................... 2
D. Pembatasan Penelitian ……………..…............................................................... 2
Bab II Pembahasan ................................................................................................... 3
A. Definisi Pembelajaran Berbasis Multimedia …………....................................... 3
B. Definisi Media Pembelajaran .............................................................................. 4
C. Program Aplikasi Presentasi ……………….………………………….………. 5
D. Teknik Pengembangan Multimedia Presentasi …………….…………..……… 7
E. Kelebihan Menggunakan Aplikasi Multimedia Pembelajaran …..……..……… 8
Bab III Penutup ………………………………………………….......................... 10
A. Kesimpulan …………………………………………………........................... 10
B. Saran ……………………………………………….......................................... 10
Daftar Pusaka ……………………………………………………………………. 11


BAB I
PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG
Peningkatan mutu pendidikan merupakan salah satu unsur konkrit yang sangat penting dalam upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia. Disamping itu, hal yang sangat penting untuk diperhatikan adalah masalah prestasi belajar. Masalah ini pada umumnya sering dihadapi oleh peserta didik karena masih cukup banyak yang belum dapat mencapai prestasi belajar yang memuaskan. Demi tercapainya prestasi belajar yang memuaskan tersebut, pembelajaran berbasis multimedia menjadi semakin umum digunakan dalam sistem pendidikan yang semakin maju dan disertai dengan perkembangan teknologi.
Teknologi multimedia menjanjikan potensi besar dalam mengubah cara seseorang untuk belajar, untuk memperoleh dan menyesuaikan informasi, dan sebagainya.
Pembelajaran berbasis multimedia presentasi dapat meningkatkan kadar hasil belajar yang tinggi karena multimedia presentasi dapat digunakan untuk menjelaskan materi-materi yang bersifat teoretis, digunakan dalam pembelajaran klasikal dengan group belajar yang cukup banyak.  Media ini cukup efektif sebab menggunakan multimedia projector yang memiliki jangkauan pancar cukup besar. Kelebihan media ini adalah menggabungkan semua unsur media seperti teks, video, animasi, image, grafik, dan sound menjadi satu kesatuan penyajian sehingga dapat mengakomodasi peserta didik yang memiliki tipe visual, auditif maupun kinestetik. 
B.     TUJUAN PENELITIAN
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui dan memahami tentang pembelajaran berbasis multimedia presentasi, serta untuk memenuhi persyaratan tugas Mata Kuliah Teknologi dan Media Pembelajaran Pendidikan Agama Kristen.
C.    MANFAAT PENELITIAN
Secara umum, manfaat yang dapat diperoleh adalah proses pembelajaran lebih menarik dan dapat meningkatkan daya tarik serta perhatian peserta didik, lebih interaktif, kualitas belajar dan sikap belajar peserta didik dapat ditingkatkan.
D.    PEMBATASAN PENELITIAN
Untuk mengkaji dan memahami pembelajaran berbasis multimedia presentasi, berikut adalah batasan-batasan masalah yang akan dibahas pada bab-bab selanjutnya :
1.      Definisi pembelajaran berbasis multimedia
2.      Definisi media pembelajaran
3.      Program aplikasi presentasi
4.      Teknik pengembangan multimedia presentasi
5.      Kelebihan menggunakan aplikasi multimedia pembelajaran
BAB II
PEMBAHASAN
A.    PENGERTIAN PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA 
Multimedia dapat diartikan sebagai penggunaan beberapa media yang berbeda untuk menggabungkan dan menyampaikan informasi dalam bentuk teks, audio, grafis, animasi dan video. Sehingga pengertian pembelajaran berbasis multimedia itu sendiri dapat disimpulkan sebagai kegiatan pembelajaran yang memanfaatkan komputer untuk membuat dan menggabungkan teks, grafik, audio, gambar bergerak (video dan animasi) dengan menggunakan link dan tool yang memungkinkan pemakai untuk melakukan navigasi, berinteraksi, berkreasi, dan berkomunikasi.
Sajian pembelajaran berbasis multimedia presentasi merupakan sajian pembelajaran yang dapat digunakan untuk menjelaskan materi-materi yang sifatnya teoretis digunakan dalam pembelajaran klasikal dengan group belajar yang cukup banyak.  Media ini cukup efektif sebab menggunakan multimedia projector yang memiliki jangkauan pancar cukup besar. Kelebihan media ini adalah menggabungkan semua unsur media seperti teks, video, animasi, image, grafik, dan sound menjadi satu kesatuan penyajian sehingga dapat mengakomodasi peserta didik yang memiliki tipe visual, auditif maupun kinestetik. 
Hal ini didukung oleh teknologi perangkat keras yang berkembang cukup lama. Disamping itu, perangkat lunak juga memungkinkan presentasi dapat dikemas dalam bentuk multimedia yang dinamis dan sangat menarik.
Dilihat dari kaidah pembelajaran, multimedia presentasi dapat meningkatkan kadar hasil belajar yang tinggi, sangat ditunjang oleh penggunaan media pembelajaran. Melalui media, potensi indra peserta didik dapat diakomodasi sehingga kadar hasil belajar menjadi meningkat.
B.     PENGERTIAN MEDIA PEMBELAJARAN
Media berasal dari kata “medius” yang artinya tengah, “perantara” atau “pengantar”. Media adalah sebuah alat yang mempunyai fungsi menyampaikan pesan (Bovee, 1997). Pembelajaran adalah sebuah proses komunikasi antara peserta didik, guru dan bahan ajar. Komunikasi tidak akan berjalan tanpa bantuan sarana penyampai pesan atau media. Media yang digunakan dalam pembelajaran disebut media pembelajaran, yang mempunyai fungsi sebagai perantara pesan.
Dalam pembelajaran, media memegang peranan penting dalam mencapai sebuah tujuan belajar. Hubungan komunikasi antara pendidik dan peserta didik akan lebih baik dan efisien jika menggunakan media. Peranan penting tersebut yaitu, media sebagai alat bantu mengajar dan media sebagai sumber belajar yang digunakan sendiri oleh peserta didik secara mandiri.
Media pembelajaran adalah alat atau bentuk stimulus yang berfungsi untuk menyampaikan pesan pembelajaran. Media pembelajaran yang baik harus memenuhi beberapa syarat dan harus meningkatkan motivasi belajar peserta didik. Selain itu, media juga harus merangsang peserta didik mengingat apa yang sudah dipelajari serta memberikan rangsangan belajar baru. Hal ini juga dapat mengaktifkan peserta didik dalam memberikan tanggapan, umpan balik dan juga mendorong peserta didik untuk melakukan praktek-praktek dengan benar.
Dalam proses belajar mengajar, hal utama yang harus diperhatikan oleh seorang pendidik dalam penggunaan media adalah berkaitan dengan analisis manfaat dari penggunaan media tersebut. Ada beberapa alasan yang harus diperhatikan dalam penggunaan media pembelajaran berkaitan dengan analisis manfaat yang akan diperoleh. Berikut analisis manfaat yang dikemukakan oleh Sudjana dan Rivai (2002:2) yaitu :
a.       Pembelajaran akan lebih menarik perhatian peserta didik sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar,
b.      Metode pembelajaran akan lebih bervariasi,
c.       Bahan pembelajaran akan  lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh peserta didik serta memungkinkan peserta didik menguasai tujuan pembelajaran lebih baik,
d.      Peserta didik lebih banyak melakukan kegiatan belajar.
C.    PROGRAM APLIKASI PRESENTASI
Program aplikasi presentasi merupakan paket dari program komputer yang digunakan untuk membantu penggunaannya dalam mengolah bahan presentasi. Beberapa program aplikasi presentasi diantaranya yaitu :
1.      Corel Presentation
Corel Presentation merupakan aplikasi komersial seperti Microsoft Office. Aplikasi ini dilengkapi dengan fitur yang lumayan lengkap dan interface yang mudah. Fitur tersebut seperti koleksi foto dan gambar yang cukup banyak, font beragam dan harganya lebih murah dari Microsoft Office,
2.      Kpresenter
Kpresenter adalah program presentasi yang merupakan bagian dari  KOffice, paket aplikasi office terintegrasi untuk desktop KDE. Format native Kpresenter adalah XML, dikompresi dengan zip. Kpresenter juga dapat mengimpor presentasi dari Microsoft Power Point, Magicpoint, dan OpenOffice, org Impress,
3.      Oo Impress
Openoffice.Org Impress dikenal dengan sebutan IMPRESS, adalah perangkat lunak untuk membuat presentasi multimedia dari media interaktif.
4.      Microsof Power Point
Microsoft Power Point merupakan sebuah perangkat lunak dari program aplikasi untuk presentasi yang dikembangkan oleh Microsoft. Program aplikasi presentasi ini merupakan program yang paling popular dan paling banyak digunakan saat ini oleh kalangan perkantoran, para pendidik, para peserta didik, dan masyarakat umum untuk berbagai kepentingan presentasi, baik pembelajaran, presentasi produk, meeting, seminar, lokakarya, dan sebagainya. Dengan menggunakan Power Point, pendidik dapat membuat presentasi secara professional dan jika perlu hasil presentasi tersebut dapat dengan mudah ditempatkan di server web sebagai halaman web untuk diakses, sebagai bahan pembelajaran atau informasi lainnya. Pogram aplikasi Power Point dirancang untuk mampu menampilkan program multimedia dengan menarik, mudah dalam pembuatan, penggunaan serta relatif murah karena tidak membutuhkan bahan baku selain alat untuk penyimpanan data (data storage).
D.    TEKNIK PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PRESENTASI
Membuat program presentasi multimedia dengan power point dapat dilakukan dengan prosedur pembuatan seperti dibawah ini :
1.      Identifikasi program, dimaksudkan untuk melihat kesesuaian antara program yang dibuat dengan materi dan sasaran (peserta didik).
2.      Mengumpulkan bahan pendukung sesuai dengan kebutuhan materi dan sasaran seperti video, gambar, animasi dan suara. Bersamaan dengan itu, dilakukan juga penyusunan materi yang diambil dari bahan utama. Materi untuk power point sebaiknya dikemas menjadi uraian pendek, pokok-pokok pembahasan atau pointer-pointer.
3.      Setelah bahan terkumpul dan materi sudah dirangkum, selanjutnya proses pengerjaan di power point hingga selesai. Setelah itu, dapat mengubah hasil akhir presentasi apakah dalam bentuk slide show, web pages, atau executable file (exe).
4.      Setelah presentasi selesai dibuat dan tidak langsung digunakan, sebaiknya dilakukan review program dari sisi bahasa, teks, tata letak, dan kebenaran konsep, selanjutnya direvisi dan siap digunakan untuk dipresentasikan.
E.     KELEBIHAN MENGGUNAKAN APLIKASI MULTIMEDIA PRESENTASI
Adapun kelebihan atau keuntungan dalam menggunakan multimedia interaktif dalam media pembelajaran diantaranya sebagai berikut :
1.      Penggunaan media yang relatif murah karena tidak membutuhkan bahan baku sebagai alat penyimpanan data (data storage),
2.      Sistem pembelajaran lebih kreatif, inovatif, dan interaktif,
3.      Pendidik akan dituntut untuk lebih kreatif dalam mencari bahan pembelajaran,
4.      Mampu menggabungkan antara teks, gambar, audio, musik, animasi bergerak, atau video dalam satu kesatuan penyajian sehingga dapat mengakomodasi peserta didik yang memiliki tipe visual, auditif maupun kinestetik guna tercapainya tujuan pembelajaran tersebut.
5.      Menambah motivasi belajar peserta didik selama proses belajar mengajar sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai sesuai dengan yang diinginkan,
6.      Mampu memvisualisasikan materi yang sulit untuk diterangkan hanya sekedar dengan penjelasan atau peraga yang konvensional,
7.      Melatih peserta didik lebih mandiri dalam mendapatkan pengetahuan,
8.      Penggunaan perangkat lunak multimedia dalam proses mengajar.
Menurut Davis dan Crowther, akan meningkatkan efisiensi dan motivasi, memfasilitasi belajar eksperimental, konsisten belajar terpusat pada peserta didik serta dapat memandu untuk belajar lebih baik.
9.      Dapat meningkatkan daya tarik dan perhatian peserta didik, kualitas belajar dan sikap belajar peserta didik dapat ditingkatkan,
10.  Dapat mengaktifkan peserta didik dalam memberikan tanggapan, umpan balik dan juga mendorong peserta didik untuk melakukan praktek-praktek dengan benar,
11.  Penggunaannya mudah dan fleksibel serta penyajian materi dapat dibuat/dirancang,
12.  Dapat digunakan secara individu,
13.  Pembelajarannya dapat diulang-ulang sehingga dapat menghemat waktu serta lebih efisien.
BAB III
PENUTUP
A.    KESIMPULAN
Perkembangan teknologi mempunyai peranan penting dalam peningkatan mutu pendidikan peserta didik saat ini. Dan, tidak dapat dipungkiri bahwa perkembangan teknologi juga sangat erat hubungannya dalam pembelajaran. Multimedia berbasis presentasi sangat membantu peserta didik dalam memahami materi pembelajaran yang disajikan atau disampaikan oleh para pendidik. Dengan menggunakan multimedia pembelajaran sangat membantu proses belajar mengajar sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai sesuai dengan yang diinginkan dari setiap materi pembelajaran.
B.     SARAN
Setiap pendidik diharapkan dapat menguasai beberapa multimedia pembelajaran agar dalam penyajian materi tidak membosankan sehingga peserta didik dapat lebih aktif dalam memberikan tanggapan dan juga mendorong peserta didik untuk melakukan praktek-praktek dengan benar. Pemilihan multimedia pembelajaran sebaiknya disesuaikan dengan materi yang diajarkan serta dikemas menjadi uraian pendek, pokok-pokok pembahasan atau pointer-pointer.
DAFTAR PUTAKA
Rusman, dkk. 2013. Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

BELAJAR DAN PEMBELAJARAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

BELAJAR DAN PEMBELAJARAN
BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI


KATA PENGANTAR
            Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus/ Yeshua HaMasiakh yang telah melimpahkan kekuatanNya serta memberikan kesempatan kepada saya sehingga dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini baik dalam bentuk dan isi yang sangat sederhana.
            Harapan saya semoga makalah ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan para pembaca berkaitan dengan pembelajaran berbasis teknologi dan informasi, terlebih lagi dapat menjadikan makalah ini sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi para pendidik khususnya bidang studi erat kaitannya dengan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).
            Saya akui bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh sebab itu saya berharap kepada para pembaca untuk bersedia  memberikan sumbangsihnya baik berupa kritik, saran dan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk perbaikan makalah ini.

                                                                                                          Surabaya, Mei 2015
                                                                                               
                                                                                                                 Penyusun,

DAFTAR ISI

Halaman Judul
.......................................................................................................... i
Kata Pengantar ........................................................................................................ ii
Daftar Isi ................................................................................................................. iii
BAB I    PENDAHULUAN ..................................................................................... 1

A.    Latar Belakang ................................................................................................ 2

B.    Rumusan Masalah ...........................................................................................  2

C.    Tujuan Penulisan .............................................................................................  2

D.    Metode Penulisan ............................................................................................ 2

BAB II    PEMBAHASAN ................................................................................... 3

A.    Konsep Belajar, Pembelajaran, dan Mengajar .................................................. 3

B.    Jenis-jenis Aktivitas Belajar............................................................................... 4

C.    Prinsip-prinsip Belajar....................................................................................... 5

D.    Tipe Gaya Belajar ........................................................................................... 5           

E.    Teori Belajar .................................................................................................... 6

F.    Komponen Pembelajaran ................................................................................. 6

G.    Tipe-tipe Pembelajaran .................................................................................... 7

H.    Pendekatan Pembelajaran ................................................................................ 7

I.       Pembelajaran Berbasis Tekonologi Informasi dan Teknologi ............................ 8
1.      Komputer sebagai media pembelajaran ........................................................... 8
2.      Pemanfaatan komputer sebagai media pembelajaran .......................................  9
3.      Internet sebagai media pembelajaran .............................................................. 9
4.      Pemanfaatan internet sebagai media pembelajaran .........................................11
J.       Pembelajaran Berbasis Multimedia ...............................................................11
1.      Definisi media pembelajaran .........................................................................11
2.      Manfaat media pembelajaran ........................................................................12
3.      Jenis-jenis media pembelajaran .....................................................................14
4.      Multimedia interaktif  berbasis komputer .......................................................15
K.    Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pendidikan ................................ 16

BAB III    PENUTUP ........................................................................................ 18                                                                        DAFTAR PUSTAKA ........................................................................... 19






BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
            Teknologi Informasi dan Komunikasi selanjutnya disingkat (TIK) telah berkembang sangat pesat dan telah memberikan dampak yang nyata terhadap peningkatan mutu pendidikan di sekolah, khususnya pembelajaran.
            Pemanfaatan dan pengembangan TIK dalam kegiatan pembelajaran di sekolah dikenal dengan  Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Melalui fasilitas yang disediakan oleh sistem tersebut, guru dan siswa dapat mengeksplorasi dan mengelaborasi kegiatan belajar dan mengajar secara efektif dan efisien.
            Komputer  merupakan salah satu alat dalam TIK yang mempunyai banyak kelebihan, termasuk bila dimanfaatkan dalam pembelajaran. Pemanfaatan komputer dalam pembelajaran memungkinkan peserta didik melakukan interaksi langsung dengan sumber informasi, mengolah hasil belajar, bahkan mengkreasikan hasil belajar agar menjadi lebih menarik dan menyenangkan sehingga dengan pembelajaran berbasis TIK ini kegiatan pembelajaran akan semakin berkembang.  
            Meskipun peluang baru yang ditawarkan TIK sangat menarik dan memberikan harapan, tetap tidak dapat dipungkiri bahwa peran pendidik tetap tidak tergantikan olehnya. TIK hanyalah alat bantu yang tidak akan berbunyi apa-apa jika tidak disentuh oleh para pendidik yang kreatif. Oleh karena itu, perlu pemahaman yang benar tentang penerapan TIK dalam pembelajaran.
B.     Rumusan Masalah
            Dari   deskripsi   yang   dikemukakan  pada  latar  belakang  di  atas,  dapat diformulasikan permasalahan yaitu:
      1.      Bagaimana konsep belajar, pembelajaran dan mengajar?
      2.      Apa yang dimaksud dengan teknologi informasi dan komunikasi?
      3.      Apa kelebihan dan kekurangan dari pemanfaatan TIK?
C.    Tujuan Penulisan
Sebagaimana yang telah diuraikan sebelumnya, berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas maka tujuan penulisan makalah ini yaitu:
1.      Untuk menjelaskan konsep belajar, pembelajaran dan mengajar berbasis TIK.
2.      Memberikan pemahaman kepada pembaca tentang apa itu teknologi informasi dan komunikasi.
3.      Untuk mengevaluasi, apakah pemanfaatan atau penerapan kita terhadap TIK sudah baik dan benar.
D.    Metode Penulisan
          Metode yang digunakan oleh penulis dalam penyusunan paper ini adalah:
1.      Penelitian kepustakaan yaitu pengumpulan data teoritis melalui buku-buku bacaan yang erat hubungannya dengan judul makalah.
2.      Mengambil sumber dari internet.
BAB II
PEMBAHASAN
A.    Konsep Belajar, Pembelajaran, dan Mengajar
          Belajar adalah proses memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai sehingga terjadi perubahan dalam diri siswa ke arah positif.
          Menurut Bloom, perubahan perilaku yang terjadi sebagai hasil belajar meliputi perubahan dalam ranah/domain kognitif, afektif, dan psikomotorik, beserta tingkatan aspek-aspeknya.
          Sedangkan menurut UNESCO hasil belajar dapat dituangkan dalam empat pilar pembelajaran, yaitu:
1.      Belajar Mengetahui (Learning to Know)
Belajar mengetahui berkenaan dengan perolehan, penguasaan, dan pemanfaatan informasi. Pengetahuan terus berkembang, oleh karena itu belajar mengetahui harus terus dilakukan, bahkan terus ditingkatkan menjadi knowing much (berusaha tahu banyak).
2.      Belajar Berbuat/Berkarya (Learning to do)
Belajar berkarya adalah belajar atau berlatih menguasai keterampilan dan kompetensi kerja sehingga mampu berkarya banyak (doing much).
3.      Belajar Hidup Bersama (Learning to Live Together).
Tiap kelompok memiliki latar belakang pendidikan, kebudayaan, tradisi, dan tahap perkembangan yang berbeda, agar bisa bekerjasama dan hidup rukun, mereka harus banyak belajar hidup bersama dan berusaha membina kehidupan bersama (being sociable).
4.      Belajar Menjadi Diri Sendiri yang utuh (Learning to Be)
Tantangan kehidupan yang berkembang cepat dan sangat kompleks, menuntut pengembangan manusia tidak hanya secara utuh, dan menyeluruh, baik aspek intelektual, emosi, sosial, fisik, maupun moral tetapi juga manusia utuh yang unggul.
Menurut Sudjana (2004:28) pengertian Pembelajaran:
     “Pembelajaran dapat diartikan sebagai setiap upaya yang sistematik dan sengaja untuk menciptakan agar terjadi kegiatan interaksi edukatif antara dua pihak, yaitu antara peserta didik (warga belajar) dan pendidik (sumber belajar) yang melakukan kegiatan membelajarkan”.
         Pembelajaran berbasis TIK adalah upaya memanfaatkan kemajuan TIK untuk mendukung proses pembelajaran. TIK berperan sebagai alat bantu bukan sebagai subyek utama. Dalam pembelajaran berbasis TIK, TIK berperan sebagai media penghubung untuk menyampaikan transfer ilmu pengetahuan dari pendidik kepada peserta didik. Dua unsur penting dalam proses transfer ilmu pengetahuan tersebut yaitu unsur media dan pesan yang disampaikan melalui media tersebut. Unsur media menggambarkan TIK sebagai jaringan infrastruktur yang menghubungkan pendidik dengan peserta didik, sedangkan unsur pesan menggambarkan konten pembelajaran digital.
B.     Jenis-jenis Aktivitas Belajar
      Aktivitas belajar dapat dikategorikan berdasarkan jenisnya, yaitu:
1.      Belajar Arti Kata yaitu menangkap arti kata yang terkandung dalam kata-kata yang digunakan.
2.      Belajar Kognitif yaitu proses bagaimana menghayati, mengorganisasi, dan mengulangi informasi tentang suatu masalah, peristiwa, objek serta upaya untuk menghadirkan kembali hal tersebut melalui tanggapan, gagasan, atau lambang dalam bentuk kata-kata atau kalimat.  
3.     Belajar Menghafal adalah suatu aktivitas menanamkan suatu materi verbal melalui proses mental dan menyimpannya dalam ingatan, sehingga dapat diproduksi kembali ke alam sadar ketika diperlukan.
4.     Belajar Teoretis adalah menyusun kerangka pikiran yang menjelaskan fenomena alam atau fenomena sosial tertentu.
5.     Belajar  Konsep adalah  merumuskan melalui proses mental tentang lambang, benda, serta peristiwa dengan mengamati ciri-cirinya.
6.     Belajar Kaidah adalah menghubungkan dua konsep atau lebih sehingga terbentuk suatu ketentuan yang mempresentasikan suatu keteraturan.
7.      Belajar Berfikir adalah aktivitas kognitif yang dilakukan secara mental untuk memecahkan suatu masalah melalui proses yang abstrak.
8.     Belajar Keterampilan Motorik adalah belajar melakukan rangkaian gerak-gerik berbagai anggota badan secara terpadu.
9.     Belajar Estetis adalah proses mencipta melalui penghayatan yang berdasarkan pada nilai-nilai seni.
C.    Prinsip-prinsip Belajar
          Prinsip-prinsip belajar berkaitan dengan perhatian dan motivasi, keaktifan, keterlibatan langsung/berpengalaman, pengulangan, tantangan, balikan dan penguatan, serta perbedaan individual.
D.    Tipe Gaya Belajar
      Ada beberapa tipe gaya belajar yang harus dicermati oleh guru, yaitu:
1.      Gaya Belajar Visual (Visual Learner) yaitu gaya belajar di mana siswa
memiliki interes yang tinggi ketika diperlihatkan gambar, grafik, grafis
organisatoris, seperti jaring, peta konsep dan ide peta, plot, dan ilustrasi visual lainnya.
2.      Gaya Belajar Auditif (Auditory Learner) adalah suatu gaya belajar di mana siswa belajar melalui mendengarkan.
3.      Gaya Belajar Kinestetik (Tactual Learner) siswa belajar dengan cara melakukan, menyentuh, merasa, bergerak, dan mengalami.
E.     Teori Belajar
          Pelopor teori behaviouristik, Palvov (1927) dan Skinner (1974) menyatakan bahwa belajar adalah tingkah laku yang dapat diamati yang disebabkan adanya stimulus dari luar.
          Teori Psikologi Kognitif (Ally, 2004:7) menyatakan bahwa belajar mencakup penggunaan daya ingat, motivasi dan pikiran, dan refleksi. Psikologi kognitif memandang belajar sebagai proses internal dan jumlah yang dipelajari tergantung pada kapasitas proses belajar, usaha yang dilakukan selama proses belajar, kedalaman proses tersebut dan struktur pengetahuan yang dimiliki oleh siswa.
          Konstruktivisme menurut Piaget, Bruner, dan Vygotsky adalah pengetahuan dan pemahaman tidak diperoleh dengan cara pasif tetapi cara yang aktif melalui pengalaman personal dan aktivitas eksperimental.
Ketiga teori tersebut yaitu behaviouristik, psikologi kognitif, dan konstruktivisme inilah yang mendasari pembelajaran berbasis TIK.
F.     Komponen Pembelajaran
         Pelaksanaan  pembelajaran  merupakan  hasil  integrasi dari beberapa
komponen yang memiliki fungsi tersendiri dengan maksud agar ketercapaian tujuan pembelajaran dapat terpenuhi. Komponen-komponen pembelajaran yang dimaksud adalah tujuan pendidikan, sumber belajar, strategi pembelajaran, media pembelajaran, evaluasi pembelajaran.
G.    Tipe-tipe Pembelajaran
          Menurut Ibrahim (2003:85), tipe pembelajaran merupakan pengelolaan dan pengembangan yang dilakukan terhadap komponen pembelajaran.
          Tipe pembelajaran berdasarkan orientasinya Joice dan Weil (1996), telah mengelompokkan model-model mengajar dalam empat orientasi, diantaranya:
1.      Information Procesing Orientation: menitikberatkan pada pengembangan kemampuan intelektual/kognitif.
2.       Social-Interaction Orientation, mencakup berbagai model mengajar yang tujuannya disamping memajukan, saling memahami dalam kehidupan suatu kelompok sosial satu sama lain.
3.      Person Orientation, mencakup model-model mengajar yang sasarannya untuk    memberikan   kesempatan    kepada    tiap   individu   siswa   yang bersangkutan.
4.      Behavior-Modification Orientation, metode mengajar yang menitik beratkan pada perubahan perilaku kearah yang diharapkan guru.
H.    Pendekatan Pembelajaran
          Pendekatan  merupakan   titik  tolak  atau  sudut  pandang  kita  terhadap    proses   pembelajaran.   Pendekatan    akan    menentukan    arah
pelaksanaan ide tersebut untuk menggambarkan perlakuan  yang diterapkan
terhadap masalah atau objek kajian yang akan dipelajari.
          Menurut Killen, Roy dalam bukunya yang berjudul Effective Teaching Strategies (1998) mengemukakan ada dua pendekatan pembelajaran yaitu:
1.     Pendekatan Pembelajaran Berorientasi pada Guru (teacher centered approaches), pembelajaran yang menempatkan siswa sebagai objek dalam belajar dan guru menempatkan diri sebagai orang yang serba bisa dan sebagai satu-satunya sumber belajar, kegiatan belajar bersifat klasik dan konvensional.
2.     Pendekatan Pembelajaran Berorientasi pada Siswa (student centered approaches), pembelajaran yang menempatkan siswa sebagai subjek belajar dan kegiatan belajar bersifat modern.
I.       Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi
Definisi Pembelajaran Berbasis TIK
          Pembelajaran berbasis TIK adalah upaya memanfaatkan kemajuan TIK untuk mendukung proses pembelajaran. TIK berperan sebagai alat bantu bukan sebagai subyek utama.
1.      Komputer sebagai Media Pembelajaran
Definisi Komputer
       Istilah komputer diambil dari bahasa Latin computare yang berarti menghitung (to compute). Definisi komputer disampaikan oleh Hamacter yang dikutip oleh Wahono (2003), ‘Komputer adalah mesin penghitung elektronik yang cepat dan dapat menerima informasi input digital, kemudian memprosesnya sesuai dengan program yang tersimpan di memorinya, dan menghasilkan output berupa informasi’. Tiga sifat komputer menurut Daryanto (2007) yaitu: bekerja dengan menggunakan tenaga listrik (elektronik), bekerja berdasarkan program, bekerja dalam suatu sistem.
2.      Pemanfaatan komputer sebagai media pembelajaran.
Manfaat komputer untuk tujuan pendidikan menurut Arsyad (2002:54-55):
a.      Komputer dapat mengakomodasi siswa yang lamban menerima pelajaran.
b.     Komputer dapat merangsang siswa untuk mengerjakan latihan, melakukan kegiatan laboratorium atau simulasi karena tersedianya animasi grafik, warna, dan musik yang dapat menambah realisme.
c.      Kendali berada di tangan siswa, sehingga tingkat kecepatan belajar siswa dapat disesuaikan dengan tingkat penguasaannya.
d.     Kemampuan merekam aktivitas siswa selama menggunakan program pembelajaran, memberi kesempatan lebih baik untuk pembelajaran secara perorangan dan perkembangan setiap siswa selalu dapat dipantau.
e.      Dapat berhubungan dengan, dan mengendalikan peralatan lain seperti CD interaktif,  video,  dan lain-lain dengan program pengendali dari komputer.
3.      Internet sebagai media pembelajaran
       Internet merupakan sebuah perpustakaan raksasa dunia yang di dalamnya terdapat jutaan bahkan miliaran informasi atau data yang berupa text, grafik, audio, animasi maupun digital konten lainnya. Dalam akses global internet dapat memfasilitasi beragam sumber belajar yang dibutuhkan siswa.
a.       Definisi Internet
      Internet (kependekan dari interconnection-networking) adalah seluruh jaringan komputer yang saling terhubung menggunakan standar   sistem  global  Transmission Control Protocol/Inter Protocol Suite (TCP/IP) sebagai protokol pertukaran paket (packet switching communication protocol) untuk melayani miliaran pengguna di seluruh dunia.  Cara menghubungkan rangkaian dengan kaidah ini dinamakan Internet working ("antarjaringan")[1]. Internet memungkinkan suatu program untuk melakukan sharing dengan siapa pun, di mana pun, dan kapan pun termasuk pengimplementasian pembelajaran berbasis web.
b.      Sejarah Internet
       Internet pada awalnya dibentuk oleh oleh Departemen Pertahanan Amerika di awal tahun 1960-an. Setelah melalui beberapa kali percobaan, pada tahun 1990 Pemerintah Amerika Serikat memberikan izin untuk dikomersialkan.
c.       Fungsi Internet
                       Fungsi dasar internet menurut Sidharta (1996:9) adalah:
1.      Pelayanan mail (SMTP: Simple Mail Transfer Protocol), yaitu pelayanan untuk mengirim dan menerima pesan-pesan.
2.      Pelayanan   telnet   (HTTP: Hyper  Text  Transfer  Protocol),
yaitu pelayanan yang memberi kesempatan kepada pemakai internet   untuk   menghubungi   suatu  sistem  yang  terletak  di
tempat yang jauh.
3.     Pelayanan FTP (File Transfer Protocol), yaitu pelayanan yang memberikan kesempatan kepada pemakai internet untuk mentransfer  file dari satu sistem ke sistem lain. Proses ini disebut juga sebagai downloading.
4.     Pelayanan client/server, yaitu sistem yang didukung oleh program server. Misalnya: Gapher, white page, yellowpages, dan lain-lain.
4.         Pemanfaatan Internet dalam Pembelajaran
     Bagi para pengajar, internet bermanfaat dalam mengembangkan profesinya, karena dengan internet dapat: (a) meningkatkan pengetahuan, (b) berbagi sumber dengan rekan sejawat, (c) bekerja sama dengan pengajar luar negeri, (d) kesempatan mempublikasikan informasi secra langsung, (e) mengatur komunikasi secara teratur, dan (f) berpartisipasi dalam forum-forum lokal maupun internasional. Di samping itu bisa internet bisa bermanfaat sebagai sumber bahan mengajar.
     Sementara itu, para peserta didik dapat menggunakan internet untuk belajar sendiri secara cepat, sehingga akan meningkatkan dan memperluas pengetahuan, belajar berinteraksi, dan mengembangkan kemampuan dalam bidang penelitian.
J.      Pembelajaran Berbasis Multimedia
1.      Definisi Media Pembelajaran
      Media berasal dari kata medium yang artinya perantara atau pengantar. Dengan demikian media pembelajaran dapat diartikan sebagai perantara sampainya pesan belajar (message learning) dari sumber pesan (message resource) kepada penerima pesan (message receive), sehingga terjadi interaksi belajar mengajar. Sumber pesan atau disebut juga komunikator biasanya pengajar, sedangkan penerima pesan atau komunikan biasanya peserta didik. Media pembelajaran meliputi segala sesuatu yang dapat membantu pengajar dalam menyampaikan materi pembelajaran, sehingga dapat meningkatkan motivasi, daya pikir, dan pemahaman peserta didik terhadap materi pembelajaran yang sedang dibahas.
       Secara fisik bermakna medium untuk mengkomunikasi pesan pembelajaran (Gagne). Media adalah mode stimulus – interaksi manusia, realita, gambar, simbol tulisan, suara (Rowntree). Media adalah software berikut hardware yang digunakan dalam komunikasi pembelajaran (Heidt).
2.      Manfaat Media Pembelajaran
         Penggunaan media pembelajaran dalam pembelajaran tidak mutlak harus diadakan oleh  pengajar.  Artinya,  jika  pengajar  dalam proses pembelajarannya  tidak  menggunakan  media pembelajaranpun tidak akan dikatakan gagal, karena yang utama dalam proses pembelajaran                adalah peserta didik dapat belajar dengan baik dan mencapai tujuan yang hendak dicapai dan  telah dirumuskan sebelumnya. Namun demikian, penggunaan media pembelajaran berbasis   TIK, akan mendukung keberhasilan pembelajaran, karena  memiliki kelebihan kelebihan sebagai berikut:
a.       Dapat  memberikan  pemahaman yang lebih dalam terhadap materi
pembelajaran yang sedang dibahas, karena dapat menjelaskan konsep  yang sulit atau rumit menjadi mudah atau lebih sederhana.
b.      Dapat menjelaskan materi pembelajaran atau obyek yang abstrak (tidak nyata, tidak dapat dilihat langsung) menjadi konkrit (nyata dapat dilihat, dirasakan, atau diraba), seperti menjelaskan peredaran darah dan organ-organ tubuh manusia pada mata pelajaran sains.
c.       Membantu pengajar menyajikan materi pembelajaran menjadi lebih mudah dan cepat, sehingga peserta didik pun mudah dipahami, lama diingat dan mudah diungkapkan kembali.
d.      Menarik dan membangkitkan perhatian, minat, motivasi, aktivitas, dan kreativitas belajar peserta didik, serta dapat menghibur peserta didik.
e.       Memancing partisipasi peserta didik dalam proses pembelajaran dan memberikan kesan yang mendalam dalam pikiran peserta didik.
f.       Materi pembelajaran yang sudah dipelajari dapat diulang kembali (playback). Misalnya menggunakan rekaman video, compact disk (cakram padat), tape recorder atau televisi.
g.      Dapat membentuk persamaan pendapat dan persepsi yang benar terhadap suatu obyek, karena disampaikan tidak hanya secara verbal, namun dalam bentuk nyata menggunakan    media pembelajaran.
h.      Menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, sehingga peserta didik dapat berkomunikasi  dan berinteraksi dengan lingkungan tempat belajarnya, sehingga memberikan pengalaman nyata dan langsung. Misalnya peserta didik mempelajari tentang jenis-jenis tumbuhan. Mereka dapat langsung melihat, memegang, atau merasakan tumbuhan tersebut.
i.        Membentuk sikap peserta didik (aspek afektif), meningkatkan keterampilan (psikomotor).
j.        Peserta didik belajar sesuai dengan karakteristiknya, kebutuhan, minat, dan bakatnya, baik belajar secara individual, kelompok, atau klasikal.
k.      Menghemat waktu, tenaga, dan biaya.[2]
3.         Jenis-jenis Media Pembelajaran
Ada lima jenis media yang dapat digunakan dalam pembelajaran, yaitu:
a.      Media Visual, adalah media yang hanya dapat dilihat dengan menggunakan indera penglihatan.
b.     Media Audio, yaitu media yang mengandung pesan dalam bentuk auditif yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan para peserta didik untuk mempelajarai bahan ajar.
c.      Media Audio-Visual, yaitu media yang merupakan kombinasi audio dan visual atau pandang-dengar.
d.      Kelompok   Media  Penyaji,  menurut  Donald T. dan  John R. Ball dikelompokkan  menjadi  tujuh yaitu: (1) grafis: bahan cetak dan gambar diam (2) media proyeksi diam (3) media audio (4) media video (5) media gambar hidup/film (6) media televise (7) multimedia.
e.       Media objek dan media interaktif berbasis komputer.
4.      Multimedia Interaktif  Berbasis Komputer
       Sajian multimedia berbasis komputer dapat diartikan sebagai teknologi yang mengoptimalkan peran komputer sebagai sarana untuk menampilkan dan merekayasa teks, grafik, dan suara dalam sebuah tampilan yang terintegrasi.
       Media dalam pembelajaran memiliki fungsi sebagai alat bantu untuk memperjelas pesan yang disampaikan guru dan untuk pembelajaran individual di mana kedudukan media sepenuhnya melayani kebutuhan belajar siswa (pola bermedia).
       Beberapa bentuk penggunaan komputer sebagai multimedia yang dapat digunakan dalam pembelajaran meliputi:
a.       Penggunaan Multimedia Presentasi
     Multimedia presentasi digunakan untuk menjelaskan materi-materi yang sifatnya teoretis. Media ini cukup efektif sebab menggunakan multimedia proyektor yang memiliki jangkauan pancar cukup besar. Kelebihan media ini adalah menggabungkan semua unsur media seperti teks, video, animasi, image, grafik dan sound menjadi satu kesatuan penyajian, sehingga mengakomodasi sesuai dengan modalitas belajar siswa.
b.      CD Multimedia Interaktif
      Sifat  media ini selain interaktif juga bersifat multimedia dengan
unsur-unsur meliputi sound, animasi, video, teks, dan grafis.
Beberapa model multimedia interaktif di antaranya:
·         Model Drills, merupakan salah satu strategi pembelajaran yang bertujuan memberikan pengalaman belajar yang lebih konkret melalui penciptaan tiruan-tiruan bentuk pengalaman yang menyerupai sebenarnya.
·         Model Tutorial, merupakan program pembelajaran dengan menggunakan perangkat lunak komputer yang berisi materi pelajaran.
·         Model Simulasi, merupakan salah satu strategi pembelajaran yang bertujuan memberikan pengalaman belajar yang lebih konkret melalui penciptaan tiruan-tiruan bentuk pengalaman yang mendekati suasana yang sebenarnya.
·         Model Games Instruction, model permainan yang dikembang- kan berdasar atas “pembelajaran menyenangkan”.
c.       Video Pembelajaran
        Selain CD interaktif, video termasuk media yang dapat digunakan untuk pembelajaran di sekolah. Video ini bersifat interaktif-tutorial membimbing siswa untuk memahami sebuah materi melalui visualisasi.
K.    Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pendidikan
1.      Konsep Teknologi Informasi dan Komunikasi
       Teknologi Informasi dan Komunikasi pada hakikatnya merupakan suatu kajian untuk mengefektifkan proses komunikasi dengan mempergunakan kemajuan teknologi. TIK mempunyai pengertian dua aspek, pertama yaitu Teknologi Informasi yang meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi dan yang kedua Teknologi Komunikasi yaitu segala hal yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat yang satu ke yang lainnya.
2.      Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pendidikan
       Dalam dunia pendidikan, TIK bertujuan agar siswa memahami alat TIK secara umum termasuk computer (computer literate) dan memahami informasi (information literate). Secara khusus, tujuan mempelajari TIK adalah:
a.       Menjadikan TIK sebagai dasar untuk belajar sepanjang hayat.
b.      Siswa dapat melaksanakan dan menjalani aktivitas kehidupan sehari-hari secara mandiri dan lebih percaya diri.
c.       Mendukung aktivitas belajar, bekerja, maupun aktivitas  lainnya
d.      Proses pembelajaran lebih optimal, menarik, dan terampil dalam berkomunikasi, mengorganisasi, dan terbiasa bekerjasama.
e.       Mengembangkan kemampuan belajar mandiri, berinisiatif,
inovatif, kreatif, dan bertanggung jawab dalam menggunakan TIK.
                      Manfaat TIK bagi guru adalah:
a.     Memperluas background knowledge guru
b.    Pembelajaran lebih dinamis dan fleksibel
c.     Mengatasi keterbatasan bahan ajar/sumber belajar
d.    Kontribusi dan pengayaan bahan ajar/sumber belajar
e.     Implementasi Student Active Learning (SAL), CBSA, dan PAKEM.

BAB III
PENUTUP
A.    Simpulan
            Pemanfaatan pembelajaran TIK di sekolah merupakan salah satu upaya dalam rangka mendayagunakan media teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Keberhasilan kegiatan ini sangat tergantung pada komitmen dari berbagai pihak (pemerintah, kepala sekolah, guru, orang tua murid, siswa, dan pihak-pihak yang berkepentingan lainnya). Untuk itu kerjasama dan dukungan dari berbagai pihak terkait sangat diperlukan demi suksesnya pelaksanaan kegiatan.
            Pelaksanaan pemanfaatan TIK sebaiknya dilakukan dengan mekanisme yang berlaku, untuk itu prinsip-prinsip pelaksanaan kegiatan seperti transparansi, akuntabilitas, efesien, efektif dan tepat sasaran perlu diterapkan dengan sebaik-baiknya.
B.     Saran
            Komputer itu ibaratnya pisau, kalau peserta didik tidak dibekali pengetahuan akan fungsi dan pemakaian yang semestinya, dikhawatirkan pisau itu malah akan melukainya. Orangtua dan guru pun perlu memahami betul fungsi dan dampaknya agar peserta didik memperoleh manfaat sebesar-besarnya dan kerugian yang sekecil-kecilnya.
DAFTAR PUSTAKA
Rusman, Deni Kurniawan, Cepi Riyana. 2013. Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan          Komunikasi. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.
H. Munir, Kurikulum Berbasis TIK, Penerbit SPS Universitas Pendidikan   Indonesia, Bandung, hal. 112-113.
Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan. 2011. Panduan Implementasi Pembelajaran Berbasis TIK di SMA. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah.
http://id.wikipedia.org/wiki/Teknologi_Informasi_Komunikasi (diunduh tanggal 25 Mei 2015)


                [1] http://id.wikipedia.org/wiki/Internet
               [2] H. Munir, Kurikulum Berbasis TIK, Penerbit SPS Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung, hal. 112-113